Rabu, 24 Oktober 2012

Judul Buku : Mein Kampf
Penulis : Adolf Hitler
Penerbit : Narasi
Tahun : 2007
Halaman : 403 Hal.

Oleh: Andhika Aryatma

“Mein Kampf” (Perjuanganku), sebuah buku yang dibuat oleh Adolf Hitler, terbit pada tanggal 18 Juli 1925 di Jerman. Buku bertebal total 720 halaman ini dibuat olehnya ketika ia berada di dalam penjara. Buku yang dicetak dalam dua jilid ini merupakan autobiografi dang Fuhrer (Hitler) mulai dari masa kanak-kanak sampai di dalam sel tahanan, yang juga merupakan kupasan ideologi pemikirannya tentang nasionalismesosialisme, pandangan dan argumentasinya mengenai Jerman dan dunia saat itu. Di dalamnya juga terdapat penjelasan mengenai semangat anti-Semitisme, anti-Komunisme, anti-Liberalisme, dan Populisme menurut perspektif Hitler.


Latar belakang pembuatan buku ini tidak lepas dari upayakudeta militer partai NSDAP (National-Sizialistische Deutsche Arbeiterpartei) atau dikenal sebagai partai Nazi terhadap kanselir Wilhelm Marx, Kanselir Republik Weimar saat itu. Peristiwa kudeta yang dikenal sebagai “Beer Hall Putsch” itu merupakan upaya Nazi merebut pemerintahan, karena Nazi menilai pemerintah Jerman begitu lamban dan tidak tegas mengenai masalah Versailles Treaty. Namun secara khusus, kudeta ini disebabkan adanya dugaan pengkhianatan dalam tubuh Reichswehr (Angkatan Darat Jerman) terhadap Pemerintahan pada perang Dunia I.
53
Dimulai dari sebuah bar yang bernama Burgerbraukeller di Munchen, yang menjadi aktifitas organisasi partai Nazi dengan mengadakan debat politik atau orasi dari Hitler, sampai dengan melakukan longmarch di Munchen pada tanggal 8-9 November 1923 yang dipimpin langsung oleh Hitler. Di dalam tubuh Nazi sendiri terdapat beberapa angkatan militer dan pejabat pemerintahan yang ikut melakuakan kudeta, seperti Hermann Goring, Ernst Hanfstaengl, Ernst Rohm, dan Rudolf Heb. Namun kudeta militer Nazi tersebut dipatahkan oleh prajurit Reichswehr, dan kepolisian Hitler ditangkap, lalu Mahkamah Agung yang dipimpin oleh Heinrich Held memvonis hukuman kurungan penjara 3 tahun, setelah sebelumnya Hitler melakukan kasasi setelah divonis kurungan penjara 5 tahun. Di dalam penjara itulah Hitler menulis buku ini yang kemudian diterbitkan oleh Verlag.

Buku ini merupakan gabungan dari autobiografi dengan eksposisi ideologi politik Hitler. Buku ini pernah diedit dan diubah-ubah isinya menjadi negatif oleh Bernhard Stempfle, seorang biarawan yang akhirnya tewas dibunuh oleh Pemerintah Nazi. Beberapa bab halaman buku ini memang merupakan propaganda Hitler dan terdapat beberapa kalimat yang cukup vulgar, seperti “i” dan “Bajingan-bajingan Eropa”, namun saat ini, kalimat-kalimat vulgar tersebut disensor dengan kalimat yang lebih sopan.

Tanggapan bernada negatif pun sempat bermunculan dari “teman” sesama diktator fasis, yaitu Benito Mussolini, “buku yang tebal segini hanyalah sebuah klise”, namun Hitler tidak peduli. Terlepas dari segala polemik yang kontroversial dari buku ini, sebenarnya Hitler ingin mengungkapkan isi hatinya membangun Jerman dan pendapatnya mengenai Pemerintahan Jerman saat itu. Hitler juga menulis beberapa teori genosida (pemusnahan sebuah ras) yang berhubungan dengan masalah imigran Yahudi di Jerman. Menurutnya orang Yahudi itu tidak lebih dari sebuah benalu yang hinggap dimanapun yang bisa menguntungkannya. Dia mencerita-kan pengalaman bohemia-nya di Munchen dan melihat bahwa masyarakat pribumi hanyalah kacung-kacung Yahudi, sementara Yahudi merupakan kaum borjuis yang disayang Pemerintah. Ketika PD I pecah, mayoritas orang-orang Yahudi menyuarakan anti-Perang dan menolak wajib militer, sehingga membuat geram Hitler sebagai pejuang rakyat Jerman. Lebih parahnya, Pemerintah malah memberi dispensasi wajib militer bagi orang Yahudi, sehingga dari situlah Hitler mencuatkan wacana “intentionalists vs fungsionalists” di publik Jerman.

Hal menarik lainnya dalam buku ini adalah Hitler mempresentasikan kesucian hidup yang sesungguhnya bahwa sebuah bangsa haruslah menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa tersebut, membela tanah air sampai titik nadhir, serta menolak interdependesi dari kaum asing. Pendapat klasik seperti ini kita kenal sebagai dasar pembangunan ideologi nasionalisme. Hitler juga memuji kinerja kaum proletar, para buruh, dan pegawai kasar, bahwa negara tanpa mereka adalah negara tanpa pondasi. Pendapat yang ini merupakan satu bagian dalam tubuh nasionalisme, sehingga dasar dari sebuah negara yang berdaulat adalah konstitusional absolutism dengan sistem pemerintahan yang autokrasi. Paham ini yang dia perkenalkan sebagai nasionalis-sosialisme atau disebut nazisme.

Buku ini mengungkapkan pemikiran polos Hitler untuk Jerman. Jarang ada, bahkan hampir tidak ada, pemimpin yang polos tapi tegas dan keras seperti Hitler (Perawakan Soekarno hampir mirip dengan Hitler). Yaitu seorang yang hanya mencintai rakyatnya, tidak ingin menindas bangsanya dan membangun sendiri negaranya tanpa bantuan pihak asing. Walhasil, buku ini telah membuktikan bahwa Hitler mampu membuat Jerman menjadi negara yang sanggup bermain dengan negara maju di Eropa, baik secara ekonomi, militer, jati diri bangsa, dan kebudayaan dalam kurun waktu hanya 5 tahun saja (1933-1938). [Peserta SOW, Fakultas Ekonomi UIN Jakarta]

0 Comments:

Post a Comment



You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
SOW Community. Diberdayakan oleh Blogger.