Jumat, 09 November 2012


Judul                : Berjilbab itu Cantik
Penulis            : Ummu Zamiluni
Tebal               : V+84 halaman
Penerbit           : Mumtaz
Terbit               : Pertama, 2011

Oleh: Faridatul Amaniyah

Masihkah anda enggan untuk berjilbab? Tentu dengan semakin banyaknya model berjilbab anda makin tertarik untuk sesegera mungkin mengenakkan jilbab. Tetapi fenomena penggunaan jilbab yang sekarang banyak digunakan oleh para kaum perempuan mengundang pertanyaan, “Sudah syar’i-kah jilbabnya? Atau justru kebalikannya?

Lihatlah banyak yang masih berpakaian hanya sebagian (menutupnya sampai dada, lengan, atau lututnya), ketat dan tipis (transparan). Menganggap penggunaan jilbab yang kampungan, tidak laku  dan ketinggalan zaman. Ada juga yang berjilbab dengan hanya menutupi kepala, leher yang terlihat  dan terbentuk bongkol pada bagian belakang kepalanya, ditambah dengan pakaiannya yang amat ketat. Model jilbab dengan berbagai variasi memang mengundang banyak para kaum wanita untuk mengenakan jilbab dengan dalih agar lebih modis, anggun dan cantik.

Mungkin semua itu adalah salah satu alasan untuk pertama kali mengenakan jilbab. Tapi coba telaah lebih jauh melihat kedudukan jilbab dalam pandangan Islam yang telah diatur dalam perintah Allah SWT yang tentunya sebagai manusia tidak berhak untuk tidak mengindahkan ketentuan-Nya.

Di sinilah letak signifikasinya dari kehadiran buku yang mengoreksi berbagai polemik kaum perempuan yang selama ini masih enggan berjilbab dan juga memperbaiki cara berjilbab yang baik dan benar. Meski bukan merupakan buku pertama yang membahas tentang berjilbab, kehadirannya menguatkan para pembaca yang belum mentaati perintah berhijab, seperti yang diperintahkan syari’at. Baik karena belum mengetahui bahwa hijab adalah wajib, atau karena tidak mampu melawan tipu daya dan pesona dunia, karena takluk dihadapan nafsu yang senantiasa memerintahkan keburukan atau tunduk oleh bisikan setan, karena pengaruh teman yang tidak suka kepada kebaikan bagi sesama jenisnya atau karena alasan-alasan lain.

Penulis mengungkapkan bahwa Hijab adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Istilah Hijab dimaksudkan untuk dau hal yaitu jilbab itu sendiri dan keharusan menjaga batasan pergaulan antara kaum  pria dan wanita yang tidak memiliki hubungan kemahraman. Allah SWT memerintahkan berjilbab bukan hanya untuk penutup kepala, tapi untuk kesucian diri, pakaian takwa, buah keimanan dan bagian dari sifat malu. Dan tentunya berjilbab dengan syarat-syarat yang ada pada syariat Islam.

Buku ini juga menguraikan sebab-sebab penghalang seseorang enggan untuk mengenakan jilbab yaitu dikaitkan antara syubhat dan syahwat. Setan bisa masuk kepada manusia melalui dua pintu utama, yaitu syubhat dan syahwat. Seseorang tidak melakukan suatu tindakan maksiat, kecuali dari dua pintu tersebut. Dua perkara itu merupakan penghalang sehingga seseorang muslim tidak mendapatkan keridhaan Allah, masuk surga dan jauh dari neraka. Akhir dari buku ini juga terdapat kisah-kisah nyata, nasihat dan risalah untuk sesegera mungkin dapat mengenakan jilbab.

Pada akhirnya kesimpulan mengenai berjilbab adalah bagaimana berjilbab yang merupakan buah keimanan dapat dilakukan dengan sebenarnya. Perintah berjilbab datang dari Allah, maka dari itu  harus dilaksanakan dengan mengenakannya sesuai syariat. Amal selalu beriringan dan merupakan konsekuensi iman, Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan.

Buku ini memang pantas dibaca karena pembahasan mengenai realitas-realitas jilbab yang ada sekarang dapat dipadukan dengan menguatkannya pada ayat-ayat Al-qur’an, hadist, dan kisah-kisah yang sangat menarik.Akan tetapi judul berjilbab itu cantik kurang sesuai karena pemaparan hanya ditujukan untuk pembenahan jilbab dan keutamaannya.

0 Comments:

Post a Comment



You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
SOW Community. Diberdayakan oleh Blogger.